Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis diartikan sebagai seluruh
kegiatan yang diorganisasikan oleh mereka yang berkecimpung di dalam perniagaan
baik sebagai produsen, pedagang, konsumen di dalam suatu indlustri di mana
perusahaan tersebut berada, dalam rangka untuk memperbaiki standar serta kualitas
hidup mereka. Banyak wirausahawan yang membuat usaha baru untuk
memperluas usahanya atau membuka cabang baru. Mereka membuka cabang baru guna
untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen. Untuk pembukaan cabang baru
dalam suatu usaha sudah pasti membutuhkan modal atau dana yang cukup besar.
Selain modal yang berasal dari pemilik usaha sendiri, modal usaha bisa
juga didapat dari modal pinjaman. Modal pinjaman itu biasanya memiliki
ketentuan yang telah disepakati entah dari keuntungan ataupun pengembalian.
Oleh karena itu suatu studi kelayakan yang komprehensif dan sistematis
hendaknya mampu mengidentifikasi masalah tersebut.
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu
penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil
dengan pertimbangan mendapatkan manfaat finansial. Dalam suatu perekonomian yang
kompleks seperti sekarang ini, seorang pengusaha harus mau menghadapi tantangan
dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, bahan, modal dan manajemen
secara baik sebelum memasarkan suatu produk. Seorang produsen harus mampu
memproduksi barang secara efisien dalam jumlah maupun jenis sesuai dengan yang
dibutuhkan konsumen dan seorang pengecer mampu menyediakan berbagai macam barang
dengan harga yang layak untuk dikonsumsi. Kelayakan suatu usaha didalam
beberapa aspek dapat dilihat dari berbagai keadaan, yaitu Pay back Periode (PP), Net Present Value
(NPV), Profitability Indeks (PI), dan Internal Rate of Return
(IRR).
Usaha
My Bubble merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang
minuman. Rata -rata setiap stand Bubble drink dapat menjual 150 sampai 300
gelas per hari. Stand dengan lokasi yang bagus dapat menjual sampai 500 gelas
per hari. Bubble drink dapat menambah sumber keuntungan baru bagi usaha Kantin
/ Toko / Restaurant anda saat ini. Bubble drink juga sangat cocok dijual pada :
Coffee Shop, Kios makanan, Kantin, Snack Shop, Restaurant, Juice Bar, Sport
Center, Kantin sekolah, Food Court, Supermarket, Shopping mall, Bakery, Bazzar,
Tempat hiburan / Wisata, Taman bermain dan tempat tempat ramai lainnya.
Keuntungan yang anda peroleh dari penjualan setiap gelas Bubble Drink dapat
mencapai 150 % - 200 %, tergantung dari lokasi stand / toko anda.
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin mengambil judul “STUDI
KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA MINUMAN MY BUBBLE”.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
Melihat peluang usaha yang ada, sehingga perlu diadakan studi kelayakan
bisnis. Maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimanakah kelayakan usaha My Bubble dilihat dari Aspek finansial
meliputi Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C), Internal Rate of
Return (IRR), Payback Period (PBP) dan Break Even Point (BEP)?
2.
Bagaimanakah kelayakan usaha My Bubble dilihat dari Aspek non finansial
seperti aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek
manajemen, aspek hukum dan aspek lingkungan?
3. Bagaimana tingkat sensitivitas
usaha terhadap perubahan yang mempengaruhi kegiatan operasional usaha?
4.
Bagaimana posisi, tingkat
kekuatan dan kelemahan usaha My Bubble serta peluang dan ancaman terhadap usaha My
Bubble dalam Industri minuman ?
1.2.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti usaha My Bubble cabang Pondok Kopi Provinsi Jakarta
Timur, dengan menggunakan modal sendiri dan
penilaian investasi menggunakan metode Payback Periode, NPV, IRR dan MIRR data
yang diambil menggunakan laporan aliran kas pada bulan Januari 2012 – Maret
2013.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis dan mengetahui
kelayakan usaha My Bubble dilihat dari Aspek finansial meliputi Net Present Value (NPV), Benefit
Cost Ratio (B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan Break
Even Point (BEP).
2.
Menganalisis dan mengetahui
kelayakan usaha My Bubble dilihat dari aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek pemasaran,
aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen, aspek hukum dan aspek lingkungan.
3.
Menganalisis dan mengetahui
tingkat sensitivitas perusahaan terhadap perubahan yang mempengaruhi kegiatan
operasional perusahaan.
4.
Menganalisis dan mengetahui
posisi, tingkat kekuatan dan kelemahan usaha My
Bubble serta peluang dan ancaman terhadap usaha My Bubble dalam Industri jasa minuman.
1.4. Manfaat penelitian
Pada bagian ini penulis berkeinginan agar penulisan ini dapat memberi
manfaat yang maksimal sehingga dapat memberi nilai tambah penelitian ini. Adapun
manfaat tersebut adalah :
1.
Manfaat akademis
- Dapat menunjang dalam proses belajar studi kelayakan proyek bagi mahasiswa.
- Sebagai contoh penelitian untuk membantu mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.
- Bagi pembaca sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang studi kelayakan pengembangan usaha pada tersebut.
2.
Manfaat praktis
- Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi dalam pengembangan kegiatan usaha tersebut.
- Sebagai bahan masukan untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak.
- Dapat mengambil tindakan atau langkah-langkah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian
1.5.
Metode Penelitian
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menganalisis data dan melakukan
penelitian dengan metode penelitian dibawah ini:
1.5.1. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penulisan ini adalah usaha minuman
yang dilakukan pada “Usaha Minuman My Bubble” yang beralamat di Jl. Bina Karya Pondok
Kopi.
1.5.2. Data / Variabel
Data yang digunakan penulis dalam penulisan ilmiah ini
adalah :
- Data Primer
- Data Sekunder
1.5.3. Metode pengumpulan data / variabel
·
Studi lapangan ( Field Research )
Penelitian dilakukan dengan cara mendatangi secara langsung objek
penelitian, dimana penulis melakukan pengamatan terhadap kegiatan usaha pada
objek penelitian.
·
Studi Pustaka ( Library Research
)
Penulis melakukan studi pustaka dengan mencari bahan-bahan yang berhubungan
studi kelayakan bisnis baik berupa buku, literatur, kajian ilmiah, dan
tulisan-tulisan atau kajian sejenis di perpustakaan.
1.5.4. Alat analisis yang digunakan
Metode yang digunakan oleh penulis bersifat kuantitatif yang dapat dilakukan
dengan cara perhitungan yang terdiri dari :
·
Metode Payback Period ( PP )
·
Metode NPV (Net Present Value )
·
PI ( Profitabilitas Indeks )
·
IRR ( Internal Rate Of Return )
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahasan dan penjelasan yang telah dilakukan penulis akan
memberikan kesimpulan yaitu Studi kelangsungan investasi pada usaha My Bubble dengan melakukan Studi Kelayakan Bisnis maka penulis
menyimpulkan bahwa usaha tersebut Layak untuk terus dijalankan.